Pukul 5 sore aku terbangun, kudapati Arin masih ada diatas tubuhku tidur dengan pulasnya.
Dan ternyata penisku masih ada didalam memeknya, lembab sempit dan menjepit seakan tidak ingin penisku keluar dari dalam.
Membuatku menjadi terangsang lagi, penisku mulai menggeliat berdiri semakin lama semakin tegak mengeras.
Kurasakan memek Arin mulai berkedut-kedut bereaksi dengan penisku yang sedang mengeras didalamnya, tak lama kemudian Arin mulai terbangun dari tidurnya menatapku dengan cemberut yang membuatku menjadi gemas dan langsung kulumat bibirnya yang dimonyongkan itu.
Arin berusaha lepas dari lumatanku ” ih..punya kakak berdiri ya..? ” tanya Arin dengan wajah yang cemberut, tapi tidak berusaha melepaskan diri dari pelukanku.
” iya sayang..! punya adek bikin nafsu jadi kakak tidak tahan ” jawabku dan mulai kunaik turunkan pinggulku pelan-pelan.
” punya adek kan masih perih kak ” meskipun bicara seperti itu kurasakan memeknya mulai basah.
Kubalikan tubuh sehingga Arin berada dibawahku, sambil kuciumi dan kujilati lehernya mulai kuayunkan pinggulku kembali.
aahh..essstt..pelan-pelan kak..oohh..masih nyeri..
oohh..oohh..iya..sayang..ini juga pelan..aahh..
Semakin lama semakin banyak cairan yang keluar dari memeknya Arin, dan semakin cepat kuayun dan kuhentakan pinggulku naik turun.
ccplok..ccplok..sslleep..sslleepp..bunyi selakangan kami yang saling beradu.
oohh..kurasakan memeknya sungguh sempit dan menghisap, membuatku seperti terbang melayang keangkasa.
oohh..kak..adik mau pipis..ooohh..kak..aahh..!
Kurasakan tubuh Arin mengejang dan memeknya menghisap penisku sangat kuat membuatku agak susah untuk menggenjotnya.
sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..
Kurasakan semburan yang cukup kuat membasahi kepala penisku.
Kuhentikan genjotanku memberi kesempatan Arin untuk menikmati orgasmenya, setelah tubuh Arin mulai normal kembali secara perlahan kucabut penisku.
Kubalikkan tubuhnya dan kuposisikan menungging, setelah kurasa posisinya pas mulai kuarahkan ujung penisku kememeknya yg terlihat merekah basah.
Kugesekkan sebentar dibibir memeknya, dan secara perlahan mulai kutekan penisku masuk kedalam.
bblleess..setengah penisku sudah masuk tapi masih cukup sulit dan terasa sempit sekali memeknya, kukocok sebentar dan kutekan agak kuat bbblleeesss..mentok sudah penisku terbenam didalam memeknya Arin.
oohh..nikmat sekali jepitannya mencengkram kuat penisku, kupegang pinggulnya dan mulai kugenjot maju mundur pinggulku.
Semakin lama kupercepat genjotanku karena aku sudah tidak tahan dengan jepitan dan empotan memek Arin, tubuh Arin terguncang-guncang menerima genjotanku dan tubuh mungilnya Arin terlihat tak seimbang dengan tubuhku yang cukup tinggi dan atlestis ini.
ooohh..kak..pelan-pelan kak..ooh..
oohh..dek kakak sudah tidak tahan oohh..nikmat dek..ooohh..
Semakin kunaikkan tempo genjotanku karena kurasakan maniku sudah berada diujung siap meledak.
cplook..cplook..cplook..bunyi perutku menghantam pantatnya yang terlihat indah menungging pasrah.
ooh.. kutarik penisku sampai kepalanya saja yang berada didalam dan kuhujamkan dengan cepat sampai mentok penisku yang besar dan panjang merojok dan menggerusi dinding dalam memeknya dan kurasakan ujung penisku membentur rahimnya saat kutekan mentok, mmbuatku semakin tidak tahan dan kuhujam sedalam-dalamnya.
ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..
Maniku muncrat langsung masuk kerahimnya sampai beberapa kali dan kuhentakan pinggulku sampai maniku sudah tidak keluar lagi.
bersamaan dengan muncratnya maniku, tubuh Arin menegang dan kejang menandakan dia juga mendapat orgasme yang kedua.
oohh..kak..oohh..aahh..
sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..
Setelah badai orgasme mereda Arin langsung ambruk tengkurap kelelahan, dan aku berbaring disampingnya kupeluk tubuhnya dan kubelai rambutnya sambil kuciumi wajahnya.
Setelah pertempuran birahi antara aku dan Arin selesai, kami mandi bersama dan saling menyabuni tubuh kami bergantian. setelah aku selesai menyabuni tubuh Arin, gantian Arin yang menyabuni tubuhku dan pada waktu sampai dipenisku cukup lama dia bermain-main disana.
Hmm..nampaknya sekarang Arin suka sekali bermain sama penisku, mungkin karena benda inilah yang sudah memberi kenikmatan kepadanya.
Dikocok dielus dan kadang diremas membuat penisku menggeliat mulai berdiri, meskipun
sudah 2x pejuhku keluar tapi karena darah muda dan nafsu yang masih menggebu-gebu membuatku tidak tahan penisku dipermainkan seperti itu.
Aku langsung melumat bibirnya, kupeluk tubuhnya dan tak lupa tanganku meremas-remas pantatnya.
Menyadari apa yang akan aku lakukan dan juga merasakan penisku sudah sangat tegang mengeras, Arin berusaha melepaskan pelukanku dan juga lumatan bibirku. POKER ONLINE UANG ASLI
” kakak pengen lagi ya? ”
” iya sayang, habisnya punya kakak adek buat mainan! jadinya kakak pengen lagi ”
” jangan sekarang ya kak?! punya adek masih terasa perih ”
” aduh..gimana dong dek?! kakak sudah tidak tahan neh..! ”
“hmm..adek kocok aja ya kak? punya adek beneran masih perih, nggak tau kenapa sekarang kok malah terasa perihnya ”
” iya deh..dek, dari pada tidak sama sekali ” kupeluk tubuhnya dan kukecup keningnya, Arin tersenyum sambil menarik penisku agar aku mengikutinya.
Arin menyuruhku duduk ditoilet, kemudian dia berjongkok dihadapanku dan mulai mengocok penisku.
Arin tersenyum dan matanya mengerling imut melihatku merem melek merasakan kocokan tangannya yang halus, oohh..nikmat sekali rasanya.
Semakin lama kocokanya semakin cepat, kupegang kepalanya dan mengarahkannya mendekati penisku.
Tau apa yang kuinginkan Arin mengikuti tarikanku, mulai mengecupi dan menjilati kepala penisku tanpa menghentikan kocokannya.
oohh..dek..oohh..enakk dek..oohh..aku terus mendesah dan merem melek menikmati apa yang dilakukan Arin terhadap penisku.
Hap..Arin mulai memasukan penisku kedalam mulutnya, menghisap serta memainkan lidahnya disekitar kepala penisku.
Bersamaan dengan tanganya yang semakin cepat mengocok penisku, Arin juga mulai menaik turunkan kepalanya mengeluar masukkan penisku dimulutnya disertai hisapan dan sedotan seperti vacum cleaner. Membuatku semakin kelojotan merasakan kenikmatan yang luar biasa.
oohh..dek..oohh..terus..dek..oohh..enakk..enakk..!
Aku ikut memaju mundurkan pinggulku karena sebentar lagi kurasakan maniku akan keluar.
oohh..enakk..dek..oohh..kakak mau keluarr…aacchh…!
ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..
Kusemburkan maniku kedalam mulutnya Arin, kutahan kepalanya dan kuhentak-hentakkan pinggulku mengeluarkan semua maniku.
Arin pun tetap mengocok dan menyedot penisku sampai maniku habis tak tersisa, Arin langsung menelan maniku sampai tidak ada setetes pun yang tersisa.
Setelah badai orgasme mereda aku rasakan tubuhku lemas sekali seperti tak bertulang, kuciumi seluruh wajah Arin dan kubisikkan ucapan terima kasih karena telah membuatku kenikmatan dan memberiku kepuasan.
Setelah selesai kami meneruskan acara mandi kami yang tertunda tadi dan segera keluar dan berganti pakaian, Arin tetap memakai seragam sekolahnya karena tidak membawa pakaian ganti sejak siang tadi.
Kemudian Arin berpamitan untuk pulang, tapi sebelum dia keluar kamarku sekali lagi kucium kening nya dan kupeluk erat tubuhnya untuk menumpahkan rasa sayangku yang sangat terhadap Arin.
Dengan kepulangannya Arin maka berakhirlah sudah petualangan birahi kami dan juga berakhirnya keperawanan Arin ditangan kakak sepupunya sendiri hari ini.
Hari ini ortuku dan ortunya Arin keluar kota menghadiri undangan famili kami yang mengadakan acara pernikahan anak mereka, rencananya menginap 1malam disana dan aku tidak ikut karena ditugaskan menjaga rumah dan juga menjaga Arin.
Sekitar jam 4 sore aku duduk bersantai diteras belakang rumah menikmati suasana sore hari yang cerah ditemani sigaret kesukaanku dan juga secangkir kapucino, disaat seperti inilah aku sering terbuai lamunan tentang apa yang selama ini aku dan Arin lakukan.
Meskipun itu adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, tetapi akhir-akhir ini rasa bersalah kadang selalu menghantuiku. Namun begitu aku belum bisa mengendalikan nafsuku, dan kejadian yang kadang kusesali ini tetap saja terus berulang. setiap ada kesempatan selalu kami manfaatkan untuk mengumbar birahi kami, setiap sudut rumah ini hampir semua sudah kami jadikan tempat berfantasi kami. Sudah hampir 1th kami menjalin hubungan yang banyak orang bilang itu hubungan yang sangat tabu, sudah tidak terhitung lagi berapa kali kami melakukanya. Tapi dari itu semua ada 1 kejadian yang menurutku paling ekstrem, dimana kami ml didekat ortuku, berkesan karena sensasinya sungguh luar biasa. Dan selalu lamunanku terhenti pada kejadian itu, karena memang sampai kapanpun tidak akan pernah aku lupakan.
Waktu itu seperti biasa setelah makan makan malam kami menonton tv diruang tengah, ortuku duduk disofa berdua sedangkan aku dudu dibawah didekat mereka.
Tak lama kemudian Arin datang dengan memakai baju tidur kesukaanya daster yang panjangnya sedikit diatas lutut, tapi yang beda kali ini Arin membawa selimut. DOMINOQQ
Tanpa permisi langsung duduk dipangkuanku dan membentangkan selimutnya menutupi bagian depan tubuh kami, menikmati acara tv diselingi ngobrol yang penuh canda tawa setiap hari kami lakukan membuat keluarga ini selalu harmonis. Karena tubuhku dan tubuh Arin tertutup selimut, aku iseng meraba memeknya dan aku sempat terkejut karena Arin tidak memakai cd. Kurasakan memek Arin sudah basah cenderung becek, hhm..rupanya ini anak lagi horny. Mulai kugesek belahan memeknya naik turun menggunakan jariku, hanya sebentar saja kulakukan itu Arin berbisik menyuruhku memasukkan penisku yang memang sudah berdiri tegak.
Justru itu membuatku kebingungan karena ortuku masih berada didekat kami, akhirnya aku mendapat ide. secara perlahan kukeluarkan penisku dan kusuruh Arin mengangkat pantatnya dulu karena aku ingin mengambil hape yang ada didalam saku celana, Suaraku sengaja kubuat agak keras supaya ortuku dapat mendengar agar tidak curiga.
Tau apa yang aku inginkan Arin mengangkat pantatnya serta meraih penisku, diarahkannya ujung penisku ke memeknya. Dirasa sudah tepat pada lubangnya dan hapeku sudah aku keluarkan, Arin menekan pantatnya kebawah dan akupun membantu memegang pinggangnya ikut menekan. Secara perlahan penisku memasuki memek Arin hingga mentok, dan seolah Arin kembali pada posisi semula duduk dipangkuanku.
Kami tidak bisa banyak bergerak karena takut ortuku menjadi curiga dengan ulah kami, namun begitu aku harus tetap menahan pinggang Arin. Mungkin karena ingin meraih kenikmatan yang lebih tanpa sadar bahwa ortuku masih didekat kami, Arin terkadang memutar bahkan sedikit menaikkan dan menurunkan kembali pantatnya.
Sekitar 1 jam kami diam dalam posisi tersebut dan hanya bisa saling mengedut-ngedutkan alat kelamin kami, ortuku kemudian pamit mau tidur duluan dan setelah kudengar pintu kamar ortu ditutup dan dikunci barulah aku berani bersuara.
” gila kamu dek, tadi kalo ketahuan gimana? ”
” mau gimana lagi kak, Adik sudah tidak tahan sudah horny sejak tadi ”
” dasar kamu dek tidak sabaran! ”
” nggak tau ya kak, mungkin adek mau dapat kali ya! bawaanya horny mulu ”
Aku tidak menjawab langsung meremas-remas buah dadanya, Ari tidak tinggal diam mulai menaik turunkan pantanya menggenjot penisku.
oohh..kak..oohh..enakk banget..aacchh..oohh..
Arin meracau dan mendesah tidak karuan, banyak sekali cairan memeknya yang keluar, kurasakan sampai meleleh membasahi kantong biji penisku.
cplook..ccplok..pleekk..pleekk..cplook..bunyi selakangan kami yang saling beradu.
Pelan kudorong Arin kedepan sampai aku pada posisi berlutut dan Arin menungging didepanku dan mulai kugenjotkan dengan cepat pantatku maju mundur, membuat tubuh Arin ikut terlonjak-lonjak kedepan dan kebelakang.
Dengan posisi dogy seperti ini membuat penisku lebih mentok menghujam sampai terasa membentur dinding rahimnya.
oohh..oohh..dek..ooh..ennaakk..oohh..enaakk..dek..
iiyyaa kak..oohh..aach..ennakk..oohh..lebih cepat lagi kak..oohh..adek mau keluarrr..oohh..kklluarr…
Tubuh Arin menegang dan mengejat-ngejat tak lama berselang penisku terasa disiram cairan hangat dari dalam rahimnya.
sssseeeerrrr..sssseeeerrrr…sssseeeerrrr…
Arin langsung ambruk tengkurap diatas karpet, penisku sampai terlepas dari dalam memeknya. Kulihat tubuhnya masih bergetar menandakan orgasmenya belum berhenti, aku tidak menunggu lama karena aku juga sudah hampir mencapai orgasme segera kududuki pangkal pahanya dan mengarahkan penisku memasuki memeknya kembali.
bblleess…sekali tekan masuk sudah penisku sampai mentok, karena memang memeknya sudah basah kuyup oleh orgasmenya tadi membuat penisku tidak sulit memasukinya.
Kurapatkan kakinya dan mulai kugenjot lagi penisku keluar masuk, ooh..memeknya terasa lebih menjepit.
oohh..oohh..sempit sekali memekmu dek..oohh..oohh..eennakk..dek..sempitt..oohh..
Arin hanya diam saja sesekali merintih nikmat, terlihat sangat lemas setelah badai orgasme melandanya.
Semakin kupercepat genjotanku karena aku juga merasakan sebentar lagi akan orgasme.
cplook..plook..plook..cplook..bunyi selakanganku menghantam pantat arin.
oohh..dek..oohh..kakak mau keluarrr..dek..aahh..kklluarr..aacchh..
Kutekan penisku sedalam-dalamnya dan maniku langsung menyembur sangat kuat langsung masuk kedalam rahimnya.
cccrrooott..ccccrrrroooot…ccccrrrroooot… BANDARQ INDONESIA
Aku juga merasakan memek Arin berkedut-kedut dan menghisap penisku, mungkin Arin juga mendapatkan orgasmenya yang kedua bersamaan dengan semburanku tadi, aku langsung ambruk menindih tubuhnya karena tubuhku terasa lemas sekali.
Aku terkejut dan lamunan mesumku buyar mendengar hapeku berbunyi tanda ada panggilan masuk, kulihat dilayar hapeku Arin yang menelpon. Tumben ini anak telpon, ada apa ya? gumamku dalam hati. Kulirik jam sebentar sudah pukul 5, astaga sudah 1 jam aku melamun mesum aku jadi senyum-senyum sendirian.
Segera kuangkat telponku, dan ternyata Arin memintaku menjemputnya disekolahannya. Katanya tadi ada tambahan pelajaran sehingga jam segini dia baru pulang, Aku langsung mengeluarkan mobilku dan segera meluncur kesekolahanya Arin, sekitar setengah jam aku sampai dan langsung menepikan mobilku. Arin sudah menunggu didepan gerbang, Tapi kulihat dia tidak sendiri bersama temannya yang terlihat memakai jilbab.
Aku segera turun menghampiri mereka.
” kak kenalin ini temanku, Devi namanya ” ucap Arin memperkenalkan temanya, kuulurkan tanganku mengajak berjabat tangan dan Devipun menyabutnya.
” Wildan..” ucapku memperkenalkan diri.
” Devi..” jawabnya sambil tersipu-sipu malu.
Kulihat Devi ini tidak kalah cantik sama Arin badannya pun terlihat seimbang, yang beda Devi memakai jilbab dan sekilas buah dadanya terlihat lebih besar.
” kak nanti Devi ikut menginap dirumah kakak, boleh ya? ” ucap Arin meminta ijin, ya karena dirumah sendirian nanti malam Arin memang tidur dirumahku.
” boleh-boleh saja tambah orang kan tambah rame dek, tapi minta ijin dulu sama ortunya ”
” iya, kita kerumah Devi dulu minta ijin sama mau ambil baju untuk ganti nanti ”
” oke, kalo gitu ayo berangkat sekarang ”
Kami bertiga berjalan kearah mobil, Arin duduk disebelahku dan Devi duduk dibelakang sendirian. Kukemudikan mobilku menuju rumahnya Devi yang ternyata tidak jauh dari sekolahan, setelah berpamitan dan mengambil baju ganti kami meluncur lagi pulang kerumahku.
Tapi sebelum sampai dirumah aku mengajak Arin dan Devi keresto dulu untuk makan, agar nanti sampai rumah kami tidak perlu lagi makan malam.
Setelah mendapat parkir kami bertiga masuk keresto dan memilih tempat duduk, seorang waitres segera mendatangi kami dan menyodorkan daftar menu yang ada diresto tersebut.
Arin dan Devi memesan nasi goreng dan es lemontea sedangkan aku memesan ayam peyet dan kapucino, setelah pesanan diantar kami segera bersiap menyantapnya.
Tapi sebelum mulai makan Arin pamit ketoilet dulu, tinggalah aku dan Devi mulai makan tanpa menunggu Arin kembali.
Saat aku menikmati makanku, kudengar Devi memanggilku.
” kak..”
” iya Dev ada apa? ”
Kuhentikan suapanku dan kutatap Devi ingin mendengar apa yang akan dibicarakannya, tapi Devi hanya diam saja tidak segera bicara dan kulihat wajahnya sedikit memerah.
Kulanjutkan makanku sambil menunggu apa yang akan dibicarakan Devi, kurasakan Devi mendekatkan badannya dan agak berbisik dia berkata.
” kak ajarin Devi ml, seperti yang kakak lakukan sama Arin ”
Aku langsung tersedak dan badanku sedikit terlonjak mendengar apa yang dikatakan Devi.
Aku terdiam mencerna apa yang baru dikatakan devi, aku seakan tidak percaya apa yang aku dengar. Setelah nyawaku kembali karena sempat ikut terlepas brsama rasa terkejutanku, aku beranikan menatap devi dan kulihat meskipun wajahnya merona merah seperti menahan malu tapi Devi menatapku seolah mengatakan bahwa dia serius dengan ucapannya.
” maksud kamu apa sich dev?, kakak gak ngerti ”
” Arin sudah cerita sama aku kak tentang semua yang telah kakak lakukan sama Arin, kami sudah seperti saudara jadi tidak ada rahasia diantara kami ”
” memang kamu sudah pikir baik-baik apa yang kamu katakan barusan ” tanyaku ingin mengetahui isi hatinya.
” sudah kak, makanya aku ngomong sama Arin dan dia sudah setuju ”
” jadi ini semua rencana kalian? ”
” iya kak ”
” kalian ini sudah benar-benar gila!, kamu sudah tau resikonya kan? ”
Aku tidak habis pikir dengan apa yang diinginkan Devi, aku bingung apa yang harus aku lakukan. Antara menuruti atau menolak keinginan Devi, sebagai laki-laki normal tentu itu tawaran yang sangat menggiurkan. Tapi hatiku seakan menolaknya karena aku kasihan kepada Devi harus kehilangan kesuciannnya bila aku menuruti keinginannya, Sedangkan sudah merenggut kesucian Arin sering membuatku merasa bersalah. CAPSA SUSUN ONLINE
” Devi sudah berpikir tentang resikonya kak, devi tidak akan suci lagi tapi seperti cerita Arin dia juga tidak menyesal karena dia sangat sayang sama kakak dan kakak orangnya sangat baik jadi Devi pun juga berpikir seperti itu ”
” kakak belum tau Dev, kakak harus setuju dan melakukanya atau tidak karena bagi kakak ide kalian itu sungguh gila! ”
Akhirnya kami terdiam sibuk dengan pikiran kami masing-masing, aku sudah kehilangan selera makanku karena pikiranku sudah dipenuhi dengan permintaan Devi yang aku anggap gila itu.
Tak lama kemudian Arin kembali dari toilet dan mulai menyantap makanannya, dan kami bertiga kembali ngobrol biasa saja tanpa membahas masalah yang tadi.
Setelah selesai makan kami bertiga menuju kemobil dan segera meninggalkan kafe, didalam mobil Arin yang lebih banyak bicara karena Devi hanya diam dan hnya sesekali menjawab ocehanya Arin.
Tapi belum lama kami meninggalkan kafe tangan Arin mulai meraba penisku dari luar celana, membuatku terkejut dan sempat menjadikan mobilku sedikit oleng tapi aku segera fokus kembali kejalan.
” apa-apa an sich kamu dek?, masih dijalan dan ada temanmu tuh ”
” sudah kakak fokus aja sama jalan dan nikmatin aja, Arin mau mengajarkan teman Arin yang penasaran terus itu ”
Akhirnya aku hanya diam dan menuruti saja saat Arin menyuruhku menggeser sedikit kursiku agak kebelakang, sebenernya aku juga ingin merasakan sensasinya dihj atau dibj saat menyetir lagian Devi juga minta aku mengajarinya ngesex jadi seharusnya dia sudah siap seandainya malihat yang seperti ini, jadi menurutku tidak masalah justru membuat penisku langsung berdiri tegak.
Arin kemudian mengeluarkan penisku menggenggamnya diselingi kocokan pelan, Arin menyuruh Devi mendekat agar bisa melihat semua yang terjadi didepan.
Aku lihat dari spion tengah Devi menutup mulutnya dan melotot saat melihat penisku.
” kenapa Dev lihatnya kok sampai segitunya ” tanya Arin sambil mengerlingkan matanya menggoda Devi.
” punya kak wil kok besar dan panjang ya? apa bisa muat ya punyaku? ” jawab Devi dan tanpa sadar tanganya meraba selakangannya sendiri, mungkin mencoba untuk mengukur muat atau tidaknya.
” ya muatlah! buktinya punyaku aja muat, kamu perhatikan ya? ini bisa membuat kakakku tersayang ini keenakan ” Devi hanya mengangguk dan terus memperhatikan apa yang dilakukan Arin terhadap penisku.
Aku hanya diam dan tetap fokus menyetir saat penisku dijadikan eksperimen kedua ABG cantik ini, Arin mulai mengocok penisku kemudian dia mulai menundukkan kepalanya dan diawali dengan menjilati lubang kencingku yang sudah mengeluarkan cairan percum. Setelah puas menjilat Arin mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya, Arin mulai menaik turunkan kepalanya mengeluar masukkan penisku kedalam mulutnya diselingi hisapan dan jilatan lidahnya yang lembut itu.
oohh..nikmat sekali rasanya membuat kosentrasinku terpecah antara nikmat dan fokus kejalan, setelah 5 menitan Arin melepas penisku dari mulutnya tapi tangannya tetap mengocok perlahan.
” Dev kamu mau coba? ” tanya Arin kepada Devi yang masih memperhatikan penisku seolah tak berkedip.
” aku kan belum bisa Rin ” jawab Devi sedikit gugup.
” coba dulu dari pada kamu penasaran terus, ayo kamu pindah kedepan ”
Mereka pindah posisi, Arin sekarang dibelakang dan Devi pindah disebelahku.
” ayo Dev jangan diam aja, ntar tititnya kak wil masuk angin loh kelamaan diluar ” goda Arin melihat Devi hanya diam saja.
Perlahan dan sedikit gemetar Devi mulai memegang penisku, diusap dan dielus dari pangkal sampai kekepala penisku dengan tanganya yang sangat halus kurasakan.
Devi mulai mengocok perlahan penisku, kadang sedikit diremas mungkin karena gemas membuatku sedikit ngilu.
Perlahan Devi mulai menundukkan kepalanya yang tertutup jilbab itu, ditempelkanya hidung mancungnya diujung penisku dan menghirup aroma kejantananku. Mungkin dia cukup penasaran dengan aroma penis laki-laki, setelah puas Devi mulai menjilati ujung penisku persis seperti Arin tadi. Perlahan Devi mulai membuka mulutnya mencoba memasukkan penisku, karena belum terbiasa kurasakan Devi agak kesusahan memasukkannya. Tidak lama dia sudah terbiasa dan leluasa mengulum penisku dan mulai menaik turunkan kepalanya perlahan-lahan.
oohh..aku merasakan sensasi nikmat yang berbeda karena penisku dikulum ABG berjilbab.
oohh..oohh..terus Dev..oohh..eennakk..aacchh..
ditengah fokusku mengemudi aku mengerang dan mendesah karena keenakan, Arin juga tidak tinggal diam dia memelukku dari belakang dan menciumi pipiku dan juga sekitar leherku.
Mendengar eranganku Devi semakin semangat mengulum, menghisap dan terkadang menjilat penisku, membuatku merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Satu tanganku memegang kemudi dan satu tanganku memegang kepalanya yang berjilbab itu membantu menaik turunkannya, membuat penisku semakin cepat keluar masuk dimulutnya.
oohh..Dev nikmat sekali Dev oohh..teruss..oohh..eennakk..oohhh..aacchh..oohh..
Semakin cepat kubantu menaik turunkan kepalanya karena aku merasakan sebentar lagi maniku akan keluar.
oohh..kocok terus Dev ooh..hisap teruuss..oohhh..
Disaat maniku akan keluar ternyata aku sudah sampai didepan rumahku, kuhentikan mobilku dan langsung kedua tanganku memegang kepalanya Devi kuayunkan pinggulku naik turun mengeluar masukkan penisku dengan cepat.
oohh..kakak mau keluar Dev..oohh..trima mani kakak Dev oohh..telan Dev..oohh..
Semakin cepat kuayun pinggulku karena rasanya maniku sudah mengumpul diujung penisku siap menembak.
ooohhh..Deviiiii…
ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..
tembakan pertama dan kedua langsung menghantap tenggorokanya membuat Devi sedikit kelabakan tapi tidak lama dia langsung menelannya dan bersiap menampungnya lagi.
oohh..terima ini Dev ooohhh..telaann…
ccrrooot..ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..
Aku menyemburkan maniku kedalam mulutnya dan terus menahan kepalanya agar penisku tidak terlepas dari mulutnya, mau tak mau membuat Devi harus menelan pejuku yang kurasakan banyak sekali keluarnya. Setelah badai orgasme berhenti dan pejuku sudah tidak ada yang keluar lagi, kulepaskan pegangan tanganku dikepalanya maka terlepaslah penisku yang mulai terkulai lemas dari mulutnya.
Devi bangkit dan menyeka bibirnya yang terkena maniku, tapi dia masih terus saja menunduk dan tidak berani menatapku mungkin dia masih malu terhadapku.
Kemudian Arin keluar untuk membuka gerbang rumahku, disaat Arin membuka gerbang aku meraih belakag kepala Devi dan kutarik agar mendekat lalu kucium keningnya dan kuucapkan terimakasih, Devi hanya mengangguk dan tersenyum tersipu-silu malu.
Setelah gerbang terbuka kumasuk kan mobilku kehalaman rumahku, dan sekalian kuminta Arin membuka garasi yang hanya bisa dibuka dari dalam.
Devi turun dari mobil dan ikut Arin masuk kerumah, stelah memasukkan mobil kegarasi aku langsung masuk kerumah dari pintu samping yg langsung tembus kegarasi. kemana mereka berdua sepi amat, gumamku dalam hati.
Kucari keseluruh ruangan mereka berdua tidak ada, dan baru kutemukan setelah aku membuka pintu kamarku sendiri. Ternyata mereka berdua mau mandi dan saat kubuka pintu Arin sudah melepas pakaianya digantikan lilitan handuk yg menutupi dadanya sampai diatas lututnya, Devi kulihat belum sempat memakai handuk dan tubuhnya hanya dibalut bh dan cd berwarna hitam ada renda-rendanya, oh..seksi sekali tubuh devi, kulit putih rambut hitam lurus sebahu dan buah dadanya kutaksir 32b mmg terlihat lebih besar dari punya Arin yang masih 32a. Mereka sempat terkejut saat pintu aku buka, saat melihatku Arin tenang saja karena kami sudah biasa melihat tubuh kami masing-masing, tapi aku lihat Devi sangat gugup berusaha menutupi tubuh depannya menggunakan baju yang baru dilepasnya.
” eh..kakak kirain siapa, bikin kaget kita-kita aja ” ucap Arin kepadaku.
” memangnya kalian pikir siapa? kan dirumah ini cuma kita bertiga aja, gak ada yang lain ” jawabku yang terus menatap tubuh Devi yang membuatku terpesona itu, sebenarnya Arin dan Devi sama-sama cantik tubuhnyapun seksi semua cm yang beda dan bikin aku cukup penasaran dari Devi buah dadanya yang terlihat lebih besar. BANDAR SAKONG
” ya udah dech kalo gitu Arin mau mandi dulu ya? ” Arin berjalan kekamar mandi yang ada didalam kamarku, tapi sebelum masuk kamar mandi dan masih didepan pintu Arin menoleh kepadaku.
” selama Arin mandi kakak jangan nakalin teman Arin ya?, awas kalo kakak nakalin duluan! ” ancam Arin kepadaku, dan langsung berlari masuk kamar mandi kemudian menutup pintunya karena melihatku akan mengejarnya.
Kini tinggal aku dan Devi yang berada dikamarku, kulihat Devi menundukkan wajahnya dan terlihat sangat gugup.
Perlahan kudekati Devi, kuraih pingganya dan kupeluk tubuhnya. Devi tampak terkejut tapi tidak menolak saat kupeluk erat tubuhnya, kulihat bibir tipis kemerahan milik Devi itu membuatku ingin segera melumatnya dan merasakan manisnya.
” Dev boleh kakak bertanya? ”
” boleh, tanya apa kak? ” jawab Devi sedikit gugup.
” mm..kamu sudah pernah ciuman belum? ”
” b..b..belum kak ” jawab Devi sedikit gagap, mungkin karena wajah kami sangat dekat sekali membuat Devi gugup.
” boleh kakak mencium bibirmu dev? ”
Devi hanya mengangguk pelan, itu jawaban yang membuatku sangat senang sekali karena itu tandanya 2x aku akan menjadi ciuman pertama untuk 2 gadis belia. Yang pertama tentu saja Arin dan yang kedua sebentar lagi Devi, tangan kiriku tetap kugunakan untuk memeluk pinggangnya dan tangan kananku mengangkat dagunya karena dari tadi Devi masih menunduk.
Terlebih dahulu kukecup keningnya dan juga kedua pipinya yang terasa lembut dibibirku, kemudian kudekatkan bibirku menyentuh bibirnya yang sedikit terbuka. kutempelkan saja dan sedikit mengecap bibirnya merasakan rasa manis yang kurasa seperti rasa anggur dan menghirup nafasnya yang harum, kulepas kecupanku dan kupandangi bibir merekah itu yang seolah mengatakan ” kecup aku lagi aku belum puas “. Aku kecup lagi bibirnya untuk yang kedua kali tapi sekarang aku melumatnya, Devi hanya diam saja menerima lumatanku dibibirnya. Mungkin dia belum tau cara berciuman dan bagaimana membalasnya, tak lama kemudian dia mengikuti dan membalas lumatanku. Terjadilah saling lumat bibir antara kami, diantara lumatan bibir yang semakin bergairah aku menjulurkan lidahku kedalam mulutnya mempermainkan lidahnya dan menghisap liurnya yang terasa manis dilidahku. Terkadang aku mengumpulkan liurku dan kudorong masuk kedalam mulutnya dan Devipun menerimanya dan meneguknya, kami lakukan itu berulang-ulang, saling lumat saling belit lidah dan bertukar air liur.
Sekitar 10menit kami melakukan freskiss yang dahsyat dan aku pun menyudahinya, melepaskan tautan bibir kami karena kami seperti mau kehabisan nafas dan saat bibir kami terlepas jatung kami memburu dan nafas kami ngos-ngosan kehabisan udara. Kulihat wajah Devi merah merona menahan birahi yang mulai memuncak, kukecup keningnya dan juga kukecup bibirnya sebentar. kuputuskan sekarang menyudahi sampai disini dulu karena aku pikir malam ini masih banyak waktu untuk melanjutkannya, Sekarang waktunya bagi kami untuk bersih-bersih diri dulu nanti kalo sudah bersantai baru dilanjutkan. Karena aku tidak ingin terburu-buru memuaskan 2 gadis belia ini selain itu aku ingin Devi tidak terlalu kesakitan saat aku memerawaninya nanti dan menjadikannya trauma, aku ingin dia menikmatinya dan ml yang pertama ini membuat dia berkesan. Aku mengambil handuk juga pakaian ganti dan langsung keluar kamar, aku mau mandi dikamar ortuku saja karena dikamarku sudah dibuat mandi secara bergantian Arin dan Devi.
Setelah selesai mandi aku menuju dapur untuk membuat minuman kesukaanku kopi kapucino late, aku bawa keruang tengah karena ingin bersantai sambil menonton tv. Aku sengaja duduk disofa yang biasa ortuku duduki saat menonton tv, karena lebih nyaman kalau sambil meminum kopi. Arin dan Devi belum terlihat keluar kamar, entah apa yang mereka lakukan atau yang mereka rencanakan, ah..sudahlah nanti juga keluar sendiri. Kusulut rokok kegemaranku ditemani secangkir kapucino late sungguh nikmatnya, dan selalu kebiasaan inilah yang aku lakukan untuk melepas penat karena seharian beraktifitas.
Tak lama kemudian Devi keluar kamar, dia menggunakan kaos panjang dan juga celana training panjang beserta jilbab yang menutupi kepalanya. hmm..sungguh cantik sekali penampilan Devi menggunakan baju santai dan juga jilbab berbahan kaos yang terlihat santai, Devi tersenyum kepadaku dan kubalas senyumnya yang manis itu saat dia mau duduk disofa yang aku duduki.
Kami menonton tv berdua saja karena Arin belum keluar dari kamar, kami menonton dalam diam karena diantara kami tidak ada yang memulai pembicaraan. entah kenapa aku merasa canggung dan mungkin Devi pun demikian, sampai akhirnya Arin keluar kamar dan menghampiri kami.
Kulihat Arin memakai daster tanpa lengan dan panjangnya diatas lutut, baju tidur yang biasa dipakainya yang sering bikin aku gregetan.
Arin tanpa bicara duduk dipangkuanku dan menghadapku tanpa basa-basi langsung melumat bibirku, membuatku sedikit gelagapan.
” ih..adek main sosor aja, gak sabaran banget! ”
” adek sudah horny dari tadi kak ” jawab Arin yang terus mengecupi bibirku.
” tapi kan masih ada Devi dek? ” ucapku karena memang aku sebenarnya tidak biasa bermesraan dilihat orang.
” tidak apa-apa kak, nanti Devi juga minta diajarin sama kakak ”
” baiklah kalo itu yang kalian inginkan ”
Aku langsung membalas lumatan bibir Arin dan tanganku kugunakan untuk meremas pantatnya yang tonggeng itu yang ternyata sudah tidak memakai cd, Devi tampak tegang dan kulihat sering melirik aku dan Arin yang melakukan freskiss dengan wajah merah merona.
Arin melepaskan tautan bibir kami langsung turun dari pangkuanku dan berjongkok dihadapanku, Arin membuka celana yang kupakai diloloskannya hingga terlepas dari kakiku membuat penisku langsung mencuat berdiri tegak menodong tepat didepan wajah Arin, tanpa basa-basi lagi Arin langsung mengocok penisku dan memasukkan kedalam mulutnya. dikulumnya penisku, dihisap dijilat dan dikeluar masukkan kedalam mulutnya yang merah dan mungil itu.
oohh..dek..oohh..ennaakk..oohh..
Kupegang kepalanya dan kubantu menaik turunkan kepalanya, membuatku semakin kenikmatan.
Tidak lama kemudian Arin menyudahi kulumannya, membuatku sedikit kecewa karena tidak biasanya Arin hanya sebentar melakukan bj.
” kak langsung saja ya? adek sudah tidak tahan lagi ” ucap Arin dan tanpa menunggu jawabanku dia sudah naik kepangkuanku, aku langsung menyambutnya dengan lumatan dibibirnya. Kusingkap dasternya keatas dan arin memegang penisku diarahkanyanya kememeknya, menggesekkan sebentar kepala penisku yang kurasakan sudah basah sekali.
Ditekannya pantatnya kebawah membuat penisku mulai membelah bibir memeknya, sampai setengah penisku memasuki lubang yang masih terasa sempit menjepit, diangkatnya lagi pantatnya menjadikan hanya kepala penisku yang ada didalam dan menekanya lagi sampai mentok penisku masuk dengan sempurna.
ooohh..kak..ooohh..eenak..aacchh..
Saat proses penetrasi itu terjadi aku lihat Devi mendekat dan terus memperhatikan penisku yang memasuki memeknya Arin, mungkin karena penasaran ingin melihat bagaimana penis memasuki memek sehingga Devi mencondongkan tubuhnya semakin mendekan dan matanya tidak berkedip menatap kearah penisku dan memek Arin yang menyatu. Saat pandangan kami bertemu wajahnya semakin merona merah seperti kepiting rebus, dan buru-buru kembali keposisinya duduk.
Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya Devi yang terlihat penasaran tapi juga malu mengakuinya.
Arin mulai menaik turunkan pantatnya membuat penisku keluar masuk menggesek dinding memeknya yang licin dan menjepit sangat erat.
Menggenjot naik turun dengan konstan, kadang sedikit mengangkat pantatnya membuat penisku sedikit saja yang keluar dan menggenjot dengan cepat, terkadang mengangkat pantatnya lebih tinggi sampai hanya kepala penis saja yang berada didalam dan menggenjot turun dengan kuat tp secara pelan. Tak butuh lama tubuh Arin menegang dan d
memeknya menghisap kuat penisku, dengan satu genjotan kuat dari dalam memeknya menyembur sangat kuat cairan yang menghantam penisku berkali-kali. Tubuh Arin lemas memelukku, setelah nafasnya teratur dia menciumi seluruh wajahku seolah mengucapkan rasa terimakasih karena telah menghantarkanya pada kenikmatan yang luar biasa.
” kak terusin sama Devi ya? adek lemes sekali, sudah tidak kuat rasanya ” Setelah mengecup keningku Arin beranjak dari pangkuanku membuat penisku yang masih tegak berdiri tercabut dari memeknya, penisku terlihat sangat basah terkena cairan yang keluar dari memek Arin yang cukup banyak tadi, setelah membisikkan sesuatu kepada Devi dan entah apa itu tapi aku lihat membuat Devi tersenyum penuh arti Arin kemudian berjalan menuju kearah kamarku.
Kini tinggallah aku dan Devi yang berada diruang tv, kulepas kaosku sehingga kini aku sudah telanjang bulat. Pandangan Devi fokus menonton tv seolah dia cuek akan keberadaanku, tanpa menunggu lama lagi aku langsung menerkamnya. Kutindih tubuhnya membuat Devi rebah disofa, kupandangi sebentar wajah cantiknya dan kumulai dengan menciumi seluruh wajahnya dan berakhir dengan melumat bibirnya terjadilah freskiss kembali diantara kami.
Aku mulai meraba buah dadanya yang sangat kenyal kurasakan, dan mulai kuremas-remas kiri kanan secara bersamaan membuat Devi semakin bergairah melumat bibirku.
Kuminta Devi melepas kaosnya tanpa melepas jilbabnya dan kubantu melepas kaitan bhnya yang ada dibelakang, oohh..indah sekali buah dadanya lebih montok dari punya Arin tapi puting yang berwarna pink itu terlihat mungil sekali.
Tidak tahan melihat pemandangan yang ada didepanku, segera kuremas kiri kanan bersamaan menggunakan kedua tanganku.
Kucaplok putingnya, kusedot dan kumainkan lidahku menjilati kiri kanan secara bergantian.
oohh..kak geli..ooohhh..kak sudah..geli kak ooohh…
Aku tidak peduli dengan erangan Devi tetap kuremas dan kusedoti buah dadanya, setelah puas bermain dengan buah dadanya kecupanku dan jilatanku mulai turun keperutnya. Kutelusuri perut yang mulus dan rata itu menggunakan bibir dan lidahku, setelah puas bermain diperut dan pusarnya aku lepaskan celana trainingnya dan Devipun membantu dengan mengangkat pinggulnya membuatku mudah untuk melepasnya, dan ternyata Devi tidak memakai cd karena langsung terlihat gundukan yang sangat tembem dan halus tanpa bulu. Aku sudah tidak taha melihatnya, segera kudaratkan bibirku digundukan itu, kukecup kukeyot dan kujilati karena gemas sekali aku melihatnya. Setelah puas membuat gundukan itu sedikit kemerahan dan basah oleh liurku, mulai kukangkangkan kakinya dan kutekuk keata memperlihatkan belahan segaris itu sedikit terbuka. Tercium aroma yang sangat memabukan, hmm..basah sekali memeknya membuatku tidak tahan dan segera membenamkan mulutku dibelahan memeknya yang merah merekah itu.
Kujilati belahan memeknya dan kuhisap cairanya kuselingi dengan menyedot dan menjilati kelentitnya, Tubuh Devi kelojotan menerima perlakuanku membuatku harus tetap memegangi kakinya agar mulutku tidak terlepas dari memeknya.
ooohhh..kak gelii..ooohhh..kak eenakk…oohh..teruss..oohh..
Tak kuhiraukan rintihanya Devi, terus kumainkan memeknya yang semakin basah menggunakan mulut dan lidahku.
ooohh..aacchh..kak..oohh..kak sudah..oohh..Devi mau pipis kak..oohh..kak..Devi..pipiiiiss..
Saat kurasakan tubuh Devi menegang kusedot kelentitnya dengan kuat dan terus kujilati.
kak..aawass..Devi sudah tidak tahan kak awaasssa..!
ccrreeett..ccrreeett..cccrreett..
wow..ternyata Devi bisa squirt karena dari dalam memeknya menembakkan cairan yang cukup kencang menghantam mulutku, membuatku sedikit gelagapan dan mulutku belepotan cairan orgasmenya.
Tubuh devi kejang-kejang menggelepar dan nafasnya ngos-ngosan karena badai squirt yang menghantamnya.
Aku sungguh terpesona melihat Devi yang squirt karena baru kali ini aku melihatnya, sungguh berbeda dengan Arin yang kalo orgasme cairannya hanya merembes saja disaat keluar. tapi ini lendirnya memuncrat beberapa kali mengenai mulut dan sebagian wajahku, aku menyeka wajahku yang terkena lendir cintanya Devi.
Aku segera berjongkok didepan selakangannya Devi, kuposisikan tubuhnya rebah sempurna dan mulai kukangkangkan kakinya menekuk keatas. Kusuruh Devi memegangi lututnya agar posisinya bisa mengangkang dengan sempurna, meskipun terlihat tubuhnya lemas tapi Devi menurut saja dengan apa yang aku suruh.
Perlahan kubuka belahan bibir memeknya Devi menggunakan jempol dan jari telunjuk tangan kananku, kupegang penisku menggunakan tangan kiri kuarahkan ujung penisku dan langsung kutekan. sudah cukup lama dan juga sudah berapa kali aku mencoba untuk memasukkan kememek Devi, tapi belum bisa memasukinya. Aku ingat bagaimana caraku dulu saat pertama kali menembus memek Arin, segera aku praktekkan terhadap Devi. Kutunggu otot memeknya mengendur baru kutekan penisku, dan saat ototnya mengencang seolah menghisap kuhentikan tekananku. Penisku sedikit demi sedikit mulai masuk membelah bibir memek Devi, sampai kepala penisku terbenam semua. Tapi saat aku menekannya lagi agar bisa masuk lebih dalam lagi sungguh terasa sulit, mungkin karena bentuk penisku yang semakin kepangkal semakin besar membuka setiap milinya harus membuat jalan, beda dengan penis yang kepalanya lebih besar yang penting kepala sudah masuh seterusnya lebih mudah.
Pelan-pelan kugerakkan pinggulku naik turun mengeluar masukkan kepala penisku, kulakukan itu agar memek Devi terbiasa dulu dengan besarnya kepala penisku.
oowh..oohh..kak perih…ooohh..kak ooohh..gellii..ooohh..
tak kuhiraukan rintihannya Devi dan terus kuayunkan pinggulku, setelah kurasa kepala penisku sudah lancar keluar masuknya dan juga terasa lendirnya bertambah banyak.
Kuposisikan tubuhku untuk menindih tubuhnya, bersamaan dengan rebahnya tubuhku menindih kutekan juga pinggulku turun.
ppprreett..ppprreett..bbblleeesss…
Penisku seperti merobek sesuatu yang lembut, membuat penisku sampai setengahnya yang masuk.
ooww..aduhh..kak sakiit..aaduhhh..kak..aacchh..
Kuusap air matanya yang menetes menahan sakit, kuciumi wajah dan bibirnya juga kuremas buah dadanya agar bisa mengurangi rasa sakitnya.
Setelah Devi sudah cukup tenang, mulai kugenjot keluar masuk penisku secara pelan dan konstan. Aku tidak mau memaksakan penisku masuk secara penuh dulu, dan melakukan seperti yang diawal tadi agar memek Devi terbiasa dengan setengah penisku yang berada didalamnya.
Tarik tekan tarik tekan semakin lama semakin cepat, oohh..baru setengah saja sudah membuatku keenakan. Terasa penisku dicengkram sesuatu yang lembut hangat dan juga terasa dihisap-hisap.
ooohh..eennakk..Dev ooohh..memekmu sempit sekali ooohhh..eennakk..
ooohh..aacchh..pelan-pelan kak..ooohhh..ooohh…hheeggt..ooohh..
Terus kuayunkan pinggulku naik turun mengeluar masukkan setengah penisku membuat memeknya semakin basah dan licin, kusuruh Devi merangkulku dan kutelusupkan tanganku dari bawah ketiaknya mengarah keatas untuk memegang bahunya dan bersiap untuk memasukkan penisku lebih dalam sampai mentok.
” Dev kakak mau tekan lagi penis kakak agar bisa sampai mentok, kalo sakit tahan aja ya sayang? gk lama kok sakitnya ”
” iya kak, tapi pelan-pelan ya kak! sakit banget rasanya ”
Aku mulai melumat bibir tipis nan merah milik Devi dan terjadilah freskiss antara kami, disaat Devi menikmati bibir kami yang saling melumat aku mulai menekan dengan pelan namun kuat pinggulku kebawah.
Ssslleeepp..bbblleeesss….
Mentok sudah penisku terbenam didalam memek Devi, rasa perih dan sakit membuat Devi melepaskan tautan bibir kami dan air matanya meleleh membasahi pipinya. Kakinya menjejak sofa ingin mengangkat tubuhnya mencoba melepaskan penisku yang sudah tertanam mentok didalam memeknya, mungkin gerak reflek karena merasakan sakit yang luar biasa, karena selain robeknya selaput dara juga terlalu besar dan panjangnya penisku untuk ukuran memek Devi yang masih 14th itu.
Aaadduuhh..kak sakiit..sudah kak..hhiiks..hhiiks..aaduhhh..aaww…hhiiks..
Aku terus menahan bahu Devi agar penisku tetap tertanam didalam sampai Devi tenang dan tidak meronta lagi, aku kecupi dan jilati leher yang jenjang itu, untuk mengirim rasa geli dan juga rangsangan agar rasa sakit yang dirasakan Devi jadi terpecah dengan rasa geli dan nikmat.
Setelah kurasakan Devi sudah lebih tenang, aku mulai menarik keluar penisku tapi belum sampai setengah dari penisku yang keluar sudah kumasukkan lagi secara perlahan dan konstan. Itupun kurasakan tubuh Devi masih tegang, mungkin masih terasa perih saat kukeluar masukkan penisku.
Semakin lama kurasakan tubuh Devi semakin rileks, mulailah kutingkatkan genjotanku. Awalnya tidak sampai setengah penisku yang keluar sudah kumasukkan lagi, kini kutarik lebih keluar sampai hanya kepala penisku yang berada didalam lalu kutekan lagi sampai mentok.
ooohh..kak ooohh..hmm..heeng..ooohh..
” masih sakit Dev? ”
” masih sedikit perih kak, jangan kenceng-kenceng ”
Aku tetap melakukan genjotan secara penuh namun pelan, agar memek Devi beradaptasi dengan besar dan panjangnya penisku disetiap milinya.
ooohh..ennakk..banget Dev ooohh..punyamu sempit..ooohh.. nikmmaatt..
Tanpa sadar aku juga ikut merintih dan melenguh merasakan kenikmatan ini, secara perlahan kutingkatkan genjotanku tapi tetap hati-hati takut Devi masih merasakan sakit. Tidak kudengar Devi mengeluh kesakitan lagi justru rangkulannya semakin erat dan kakinya dilingkarkan dipinggulku, dan bibirnya mencari-cari bibirku meminta untuk melakukan freskiss lagi.
Semakin mantap ayunan pinggulku dan lebih kupercepat lagi genjotanku, sungguh nikmat sekali penisku menyusuri lorong basah yang mencengkram dan menghisap kuat. Sepertinya Devi juga sudah bisa merasakan nikmatnya persetubuhan kami, karena aku sudah tidah mendengar lagi rintihan kesakitan justru lenguhan nikmat yang keluar dari bibirnya.
Ccllepp..ccllepp..cclloopp..cclloopp..ppllookk..pp llookk..
Bunyi selakangan kami yang saling beradu dan juga penisku yang keluar masuk memeknya yang semakin basah.
ooohh..ooohh..kak terruss..ooohh..kak..ooohh..kok jadi eennakk..ooohh..ampun dech..eennakk..ooohh..
Iya Dev..ooohh..kakak juga rasa eennakk…ooohh..nikmat banget memekmu ooohh…sempiitt..ooohh..
Lenguhan kami yang saling bersahutan diantara bunyi selakangan kami yang saling beradu, terdengar sangat merdu ditelinga kami yang telah diselimuti nafsu yang semakin memuncak.
Ooohh..lebih cepat lagi kak..aacchh..Devi sudahh..mau pii..piiss..enakk..laaggiii..ooohh..
Kupercepat genjotanku menggunakan irama 5:1, lima kali genjotan setengah penis satu kali genjotan dengan penis yang penuh keluarnya dan juga masuknya. Membuat Devi kelojotan dan belum lama kulakukan itu tubuh Devi sudah menegang, rangkulanya semakin erat dan disaat penisku kukeluarkan sampai hanya kepalanya saja yang berada didalam lalu kusentakkan lagi turun kebawah dengan kuat sampai mentok tubuh Devi langsung kelojotan.
Ooohh..kak awas Devi mau pipiiss…ooohh..pipiiisss…
Tubuh Devi kelojotan dan meronta saat squirt melandanya, aku tetap menahan tubuhnya agar penisku tidak terlepas dari dalam memeknya karena aku ingin merasakan penisku didalam memek yang sedang squirt.
Ccrreett…cccrreett..cccrreett…
Beberapa kali ujung penisku dihantam cairan squirt yang cukup kencang, wow..penisku rasanya dicengkram dan disedot-sedot sangat kuat seperti ingin dilumat hingga hancur. Aku sangat menikmati sekali rasanya karena sedotannya yang kuat seolah memaksa maniku untuk keluar, setelah tubuhnya tenang aku mulai menggenjot lagi tapi setiap kugenjot tubuhnya bergetar lagi hingga lima kali genjotan masih seperti itu. Sampai tidak ada getaran lagi ditubuh Devi aku mulai mempercepat lagi genjotanku, kurasakan dinding memek Devi semakin licin dan penisku semakin basah kuyup.
ccllepp..ccllepp..ppplleekk..ppplleekk…ccplok.. ccplok…
Semakin nyaring bunyi selakangan kami yang beradu, mendengar suaranya membuatku semakin bernafsu dan tanpa sadar kutingkatkan lagi genjotanku membuat tubuh Devi ikut terlonjak-lonjak mengikuti hantamanku.
Ooohh..ooohhh…Dev ooohh..nikmat sekali ooohhh kakak sudah tidak tahan Dev oohh..kakak mau kkeelluuaarrr..
Iya kak..oohh..terus kak..ooohh tteerruuss..Devi juga mau pipiiss lagi..ooohh..ppiippiiiisss…ooohh…
Kupercepat lagi genjotanku karena aku juga merasakan maniku akan meledak, disaat maniku sudah diujung dan siap meledak kugenjot lebih kuat kutekan dalam-dalam dan buru-buru kucabut kuarahkan kemulutnya langsung kumasukkan kemulutnya dan kukocok sampai maniku keluar.
Ccccrrrroooot…ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..
Kurasakan sangat banyak maniku yang keluar membuat Devi melepaskan penisku dari mulutnya karena tidak bisa menampung maniku, sehingga membuat maniku menyembur berhamburan diwajahnya dan juga mengenai jilbabnya.
Bersamaan dengan muncratnya maniku tubuh Devi juga bergetar dan mengejat-ngejat kelojotan, karena Devi mendapatkan squirt lagi.
Setelah maniku sudah tidak ada lagi yang keluar aku langsung terkapar dikarpet dibawah sofa yang jadi pertempuran kami, nafasku masih ngos-ngosan belum teratur karena aku juga mendapatkan orgasme yang dahsyat.
Setelah nafasku teratur aku lalu bangkit ingin melihat kondisi Devi, kulihat Devi sudah tertidur dengan wajah dan sebagian jilbabnya beleporan air maniku. Mungkin Devi sangat keletihan setelah tiga kali mendapat squirt dan juga ketegangan saat proses pecah perawanya tadi, Terus aku lihat kebawah disekitar memek Devi ada bercak darah yang cukup banyak dan disofa juga terlihat noda darah, aku menjadi terharu dan juga kasihan melihat darah yang cukup banyak keluar pasti Devi tadi sangat kesakitan.
Aku kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan penisku yang belepotan lendir dan juga darah yang sudah mengering dipangkal penisku, Setelah kurasa sudah bersih kupakai celanaku kembali dan segera pergi kedapur mengambil air hangat memakai baskom dan juga kuambil handuk kecil untuk menyeka tubuh Devi.
Kuhampiri devi yang masih tidur disofa, pertama kubuka jilbabnya dan mulai kuseka wajahnya yang belepotan maniku dengan handuk kecil yang sudah kubasahi air hangat. Setelah kurasa wajahnya sudah bersih usapanku mulai turun kelehernya sampai kedadanya, usapanku kuturunkan lagi melewati perutnya hingga sampai keselakangannya. Kubersihkan memeknya yang belepotan darah dan juga cairan squirtnya sampai bersih, juga sekitar paha bagian dalam tak lupa kubersihkan karena saat kusenyuh terasa lengket-lengket.
Semua kuanggap sudah bersih lalu aku bawa pakaian Devi dan juga bekas handuk untuk menyeka tubuhnya tadi kekamar mandi, kuambil dasternya Arin untuk kupakaikan ketubuh Dev tanpa daleman. Setelah semua selesai dan Devi sudah bersih kumatikan tv lalu kupondong tubuh Devi menuju kamarku, kubaringkan tubuh ditempat tidur yang sudah ada Arin yang tertidur pulas. Aku juga ikut berbaring mengambil posisi ditengah-tengah antara Devi dan Arin, aku telusupkan kedua tanganku melalui bawah lehernya Arin dan Devi sehingga posisiku seperti merangkul keduanya. Secara spontan Devi dan Arin memiringkan tubuhnya menghadapku dan keduanya sama-sama tidur sambil memelukku, aku kemudian mencium keningnya Arin dan juga kening Devi secara bergantian, setelah itu aku merileks kan tubuhku untuk segera tidur. Mungkin rasa letih dan juga rasa kantuk membuatku langsung terlelap dalam tidur, padahal belum lama mata ini terpejam.
Pukul 4pagi aq reflek terbangun karena merasakan kedua tanganku kesemutan tertindih Arin dan Devi, aku lihat Arin tidur terlentang dengan daster yang sudah tersingkap memperlihatkan memek mulus tanpa bulu dan tembem dan saat kulihat Devi tidur miring membelakangiku juga dengan daster yang tersingkap memperlihatkan pantatnya yang mulus bulat dan juga tonggeng. Celakanya kedua pemandangan disamping kiri dan kananku membuat penisku ikut terbangun sehingga aku susah untuk tidur lagi, setelah cukup lama kutahan nafsuku tapi tak juga surut sebelum tersalurkan dan memang semalam aku belum puas maka aku putuskan pagi ini untuk mengerjai Devi lagi, aku segera melepas celanaku dan berpaling menghadap Devi. Kuselipkan penisku yang sudah sangat tegang diantara selakanganya tepat dibawah memeknya, kurengkuh tubuhnya kedalam pelukakanku kedua tanganku kugunakan untuk meremas-remas kedua buah dadanya secara bersamaan, aku juga mulai menciumi tengkuk dan leher Devi serta pinggulku mulai kuayunkan maju mundur supaya penisku menggeseki memeknya. Meskipun tidak tampak Devi terbangun dengan ulahku tapi tubuhnya merespon dengan apa yang aku lakukan, itu terbukti dengan semakin banyaknya cairan yang keluar dari memeknya membasahi penisku.
Karena memang sudah tidak tahan dan juga kurasa pelumasnya sudah cukup aku segera mengarahkan ujung penisku kearah belahan memek Devi, setelah kurasa sudah tepat lubangnya aku mulai menekan penisku untuk memasuki memeknya, meskipun semalam sudah kujebol memeknya dan juga cairan pelumasnya sudah cukup banyak yang keluar ternyata masih sempit dan sulit penisku bisa masuk kedalam memeknya, setelah cukup lama dan juga tekanan lebih kuat akhirnya kepala penisku bisa masuk semua tapi aku tidak memaksakan untuk memaksakan memasukkan penisku lebih dalam lagi tapi mengocok kepala penisku menggenjot mengeluar masukkanya agar memek Devi terbiasa dulu dan juga untuk memperlancar jalannya penisku memasuki memeknya sampai mentok. Kuayunkan pinggulku maju mundur mengeluar masukkan kepala penisku kedalam memeknya membuat semakin banyaknya cairan yang keluar, semakin lama genjotanku kuselingi dengan tekanan yang cukup kuat sehingga penisku sedikit demi sedikit penisku semakin dalam memasuki memeknya dan dengan sekali tekan cukup kuat dari sebelumnya.
Bblleeeesssss…
Setengah dari penisku sudah masuk, kudiamkan sebentar karena kurasa seperti ada perlawanan dari dalam memeknya yg mencengkram erat penisku sehingga sulit untuk menggenjotnya. Aku mulai menggenjot kembali mengeluar masukkan setengah dari penisku mengobok-ngobok memek Devi.
Oohh..nikmat sekali rasanya penisku terjepit daging lembut hangat dan basah juga menjepit erat, sehingga tanpa sadar karena ingin kenikmatan yang lebih lagi aku meningkstkan genjotanku dan tekananku membuat penisku semakin dalam dan semakin dalam lagi dan dengan hentakan yang cukup kuat dibarengi dengan tubuh Devi yang tersentak dan menegang penisku masuk mentok dengan sempurna.
Bbblllleeeeeessssssss…
Kudiamkan penisku yang penuh menembus sampai mentok didalam memek Devi, selain menikmati cengkraman dan pijatan diding memek Devi yang basah dan hangat juga menunggu Devi agar lebih rileks dan juga menunggu memeknya beradaptasi dulu dengan penisku yang berada didalamnya agar nanti saat aku genjot Devi tidak kesakitan. Dari awal aku mulai mencumbu sampai penisku masuk hingga mentok tubuh Devi bereaksi dengan semua itu, tapi matanya tetap terpejam, entah dia pura-pura dalam tidurnya atau memang masih tidur dan merasakan ini semua dalam mimpinya. Setelah kurasa tubuh Devi lebih rileks dan cengkraman memeknya tidak sekuat tadi, aku mulai menarik keluar penisku sampai hanya kepalanya saja yang ada didalam dan memasukkan lagi sedalam-dalamnya sampai mentok secara perlahan. Kulakukan itu terus berulang-ulang diiringi geramanku yang merasakan kenikmatan dan juga sesekali lenguhan Devi yang patah-patah juga suara selakanganku yang menumbuk pantat bulat Devi dan bunyi penisku yang keluar masuk, suara-suara itu semua saling bersahut-sahutan membuatku semakin bergairah dan membuatku semakin meningkatkan genjotanku maju mundur mengeluar masukkan penisku, membuat suara-suara itu semakin keras terdengar.
Ooohhh…ooohhh…Dev eennaakk..ooohhh…nikmatnya memekmu Dev oooohhh…sempiiiittt..oohh..oohh…
Desahanku tak tertahan lagi merasakan kenikmatan yang benar-benar memabukkanku, semakin erat kupeluk tubuh Devi juga remasan tanganku dibuah dadanya dan genjotankupun semakin kupercepat dan semakin mantap, penisku keluar masuk semakin kuat dan cepat dengan konstan.
Ccppllookkk…cccppllooookkk…ccpplloookkk…pppl lleeekkk..pppllleeekk…cccllleeeppp..
Bunyi selakanganku beradu dengan pantatnya dan juga bunyi penisku yang keluar masuk menggeseki dinding memeknya yang basah itu bersahut-sahutan, tidak lama kemudian tubuh Devi menegang dan memeknya juga mencengkram dan menghisap penisku sangat kuat membuatku agak susah untuk menggenjot, sepertinya sebentar lagi Devi akan mendapat orgasme pertamanya maka dari itu aku terus menggenjot agar Devi cepat mencapai orgasmenya. Dengan hentakkan kuat sampai mentok dan sedikit kuputar Devi mencapai orgasmenya, tubuhnya mengejang mengejat-ngejat dan dari dalam rahimnya menyembur-nyemburkan cairan hangat menghantam penisku dengan cukup kuat.
Cukup lama tubuh Devi bergetar menandakan badai orgasmenya sangat dahsyat, kubuka daster Devi bagian atas dan kuremas-remas buah dadanya cukup kuat tanpa terhalang apapun juga kuselingi pelintiran dikedua puntingnya untuk menambah rangsangan agar lebih sempurna orgasme yg dialami Devi.
Setelah kurasakan tubuhnya sudah tenang bahkan terlihat lemas aku balikkan tubuh kami secara bersamaan menjadikan posisi kami telungkup dengan aku menindih tubuhnya tanpa melepas penisku, kuluruskan kaki Devi dan kuhimpit dengan kakiku yang mengangkanginya menjadikan kaki Devi merapat satu sama lain. Setelah kurasa posisinya sudah pas seperti yang aku inginkan, aku mulai menggenjot lagi menaik turunkan pinggulku dan penisku kembali keluar masuk kedalam memeknya menggeseki dinding memek yang basah dan hangat itu.
Oohh..semakin sempit sekali memek Devi menjepit penisku membuatku semakin terbuai dalam kenikmatan, karena memang dengan posisi telungkup dan kaki merapat membuat penis terasa semakin dijepit, ditambah lagi setiap kuhentakkan penisku kedalam otot memek Devi mengencang dan saat kutarik keluar otot memek Devi mengendur jadi penisku terasa diurut-urut membuatku semakin melayang menikmati rasa yang sangat memabukkan ini.
Oooh…ooohh…nikmat sekali Dev ooohhh…me me memekmu nikk nikk nikkmaaatt…oooohh..aacchh…
Aku terus meracsu tidak karuan merasakan kenikmatan surga dunia ini, semakin cepat kugenjot mengeluar masukkan penisku, terkadang kukeluarkan setengah penisku dan kumasukkan lagi dengan genjotan yg cepat, terkadang kukeluarkan penisku sampai hanya kepalanya saja yang ada didalam dan ku masukkan lagi sampai mentok dengan genjotan yang pelan tapi kuat dan mantan.
Cccppllloookkkk…ccpplllookk….ccppllook…cclle epp…ccclleepp..pplleekk…ppllleekk..ccpllookk.. .
Semakin nyaring bunyi merdu selakangan kami karena semakin banyak cairan memek Devi yang keluar ditambah keringat kami juga banyak yang mengucur.
Ooohhhh…oooohhh…aaahhh…ooohhh..eennaaakknya. ..ooohh…Dev kakak tidak tahannn…oooohhh…kakak mau keluarrr…oooohhh…
Semakin kupercepat genjotanku karena rasanya maniku sudah mengumpul siap untuk menyembur dan disaat maniku sdh berada diujung kurasakan tubuh Devi juga menegang menandakan sebentar lagi dia juga akan mendapat orgasmenya yang kedua, genjotanku semakin kupercepat kuat dan mantap membuat tubuh Devi ikut terlonjak-lonjak mengikuti irama genjotanku. Oohh…nikmatnya membuatku sampai mendongakkan kepala meresapi rasa nikmat yang memabukkan ini, tak lama kemudian kami mencapai orgasme hampir bersamaan dan dari alat kelamin kami sama2 menyemburkan cairan birahi yg membuat kami melayang terbang keawang-awang.
Sssseeeerrr….sssseeerrrr..sssseeeerrrr…
Cccrrroooottt…ccccrrrrroooottt…cccrrrooottt…
Kuhentak-hentakkan pinggulku memasukkan penisku sedalam-dalamnya memuntahkan semua isinya bersamaan dengan itu tubuh Devi bergetar hebat mengejat-ngejat menyemburkan cairan birahinya yang terasa sangat banyak, setelah badai orgasme reda kembali tubuhku langsung ambruk menindih tubuh Devi, tubuhku terasa lemas dan tulang-tulangku seperti dilolosi dari engselnya. Cukup lama kami dalam posisi ini dan peniskupun masih menancap didalam memeknya, nafas kami masih sama terengah-engah dan tubuh Devi kelihatan juga begitu lemas tak lama kemudian terdengar dengkuran halus ternyata Devi tertidur lagi saking lelahnya, setelah kurasa nafasku sudah normal kembali kugulirkan tubuhku dari atas tubuh Devi membuat penisku terlepas dengan sendirinya.
hiks..hiks..hiks..
Disaat aku mulai memejamkan mata mencoba untuk tidur kembali aku mendengar suara tangis yang tertahan.
Hiks..hiks..hiks..
Aku menoleh ke Arin Yang sekarang tidur miring membelakangiku, kulihat tubuhnya sedikit bergetar menandakan Arin sedang menangis, kugeser tubuhku mendekat dan kupeluk tubuh Arin dari belakang.
” kenapa dek kok adek nangis? ” tanyaku kepada Arin.
cukup lama Arin tidak menjawab dan masih terisak dalam diam.
” kakak jahat! Kakak sudah tidak sayang lagi sama adek! ”
Aku sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Arin, aku tidak mengerti maksud ucapannya karena aku tidak merasa berbuat salah kepadanya.
” adik kok ngomongnya gitu?memangnya kakak salah apa? ” aq segera memeluk Arin yang masih dalam posisi tidur membelakangiku,aku berusaha menenangkannya dalam pelukanku meskipun aq sendiri tidak tau apa kesalahanku sehingga membuat Arin menangis.
” buktinya kakak lebih memilih Devi dari pada Arin ” dengan masih sesenggukan menahan isak tangisnya, aku langsung menepuk jidatku sendiri karena nafsu dan belum puasnya aku bermain sama Devi aku sampai lupa bahwa yang kuhadapi anak-anak SMP yang masih labil yang jika dinomor duakan sudah merasa tersisih. Untungnya Devi sudah tidur pulas kelelahan setelah kuhajar habis-habisan,sehingga tidak mendengar pembicaraanku dengan Arin.Aku semakin erat memeluk Arin sambil kubelai rambutnya agar dia bisa cepat tenang.
” bukan begitu dek, tadi kakak kepengen dan kakak lihat kamu pulas banget tidurnya jadi kakak tidak tega ngeganggu tidur kamu ”
” bohong! Bilang saja kalo kakak sekarang sudah bosan sama adek sudah tidak sayang sama adek,benerkan? ”
Hadeeh..sampai bingung aku mau menjawab pertanyaannya Arin yang merasa tersisih dan dinomer duakan karena aku lebih memilih menggenjot Devi dulu dipagi ini.
” percaya sama kakak dek! Kamu tetap adiknya kakak yang paling kakak sayang,kakak minta maaf ya dek tadi beneran kakak memang tidak mau ganggu tidur kamu ” aku terus merayu Arin agar tidak ngambek lagi, bisa gawat kalo ngambeknya kelamaan, bisa-bisa jatah’
